Kamis, 25 Desember 2008

Sesaat ku tersadar dari mimpi

Beberapa waktu lalu ketika dimana aku melihat sesosok perempuan yang baru pertama kali aku lihat, sesaat itu pula aku tersadar. Aku sadar bahwa bidadari yang selama ini setia menemaniku telah menghilang selamanya dariku. Memang bidadari itu sudah lama meninggalkan ku, tapi aku tak mau menyadarinya. Tau kenapa? Karena kalau aku menyadarinya, itu akan membuat ku menderita, membuatku hancur. Tapi entah kenapa ketika aku tersadar melihat perempuan itu aku tak merasakan derita, hancur, patah. Aku melihat dan merasakan sesuatu yang terindah dari bidadari itu memancar di perempuan yang baru aku lihat.

Ketika perempuan itu tersenyum, aku putuskan kembali lagi dalam mimpi. Karena bagiku di dunia ini tak ada sesuatu yang lebih indah dari mimpi. Dalam mimpi aku bebas tertawa, bebas kemanapun aku suka. Dalam mimpiku aku punya banyak teman, teman yang menghiburku, teman yang melindungiku, teman yang tak tahu siapa diriku, teman yang selalu mendengarkan ku, teman yang menyakitiku, tapi bagiku tak masalah walaupun sering menyakiti, tetapi itu kan Cuma dalam mimpi.

Sebenarnya aku tidak rela kalau mereka itu ( temen Kelas, temen komunitas, temen kampus, temen nongkrong, temen ngopi, semua teman yang aku kenal ) hanya dalam mimpi, tapi mau gimana lagi. Mereka tak ada ketika aku sedang tersadar. Makanya aku betah dengan mimpiku yang puny banyak teman. Malah terkadang aku heran dan tertawa malu ketika beberapa dari mereka bertanya “ kenapa sih kamu itu tertawa terus , terseyum terus?”. Tapi seperti biasa aku Cuma bilang “Biasa orang gila”. Tapi dalam hati aku menjawab “ hanya tertawa lepas seperti inilah yang menghilangkan semua masalahku. Dengan tertawa aku merasakan indahnya mimpiku, tapi kalu temen-temen tahu di balik tertawa ku ini, aku merasa bahwa aku ini orang paling beruntung sedunia”.

Intinya aku minta maaf ke temen-temen semua, gara-gara bidadari yang telah menginggalkanku kalian semua hanya jadi teman dalam mimpi. Dan kalian hanya tahu siapa saya dalam mimpiku saja. Dan semoga semua yang ku anggap mimpi ini membuat kalian tertawa lepas seperti dalam mimpiku. Dan kalau kalian sedang punya masalah, cobalah kalian anggap itu hanya mimpi dan pikirkan sesuatu yang membuat kalian bisa tertawa. Kalau itu bisa temen-temen lakukan, pasti temen –temen akan merasakan indahnya dunia yang penuh dengan masalah ini.

Kata pepatah “ Dunia ini Balada ”, bagaimana dengan Cinta?

Dunia ini memang balada, balada dimana surga dan neraka berbaur menjadi satu. Hingga orang buta pun tak bisa membedakan antara keduanya ( hitam-putih, Baik-buruk, Sayang-Dengki, Canda-caci, Maju-mundur, Naik-turun, Bahagia-derita dll ). Ya kita anggap wajar sajalah jika itu semua tak bisa di bedakan orang yang buta. Tapi apa kita akan mewajarkan itu semua jika yang membedakan orang yang tak buta?
Dunia ini seperti pelangi, pelangi yang mengandung banyak warna. Warna dimana orang hanya bisa membedakanya antara Tua dan Muda ( merah tua - merah muda , dll). Apakah di dunia ini hanya ada Tua dan Muda?
Kalau dunia ini seperti balada, seperti pelangi, terus seperti apa cinta di dunia ini? Apakah seperti balada juga, atau seperti pelangi? Ya seperti itulah cinta, tak ada kepastian seperti awan yang tertiup angin. Berubah bentuk, berubah arah, berubah warna.
Kata orang cinta itu buta, tapi banyak juga yang bilang yang buta yang melihatnya, karena cinta itu kaya akan warna, hingga orang tak bisa membedakannya.
Cinta itu unik, ketika sedang membara warnaya birulangit yang membuat dunia ini indah. Ketika sedang merah berubah menjadi merah menyala yang membakar hati. Ketika sedang hancur berubah menjadi hitam yang menggelapkan pikiran. Ketika semua talah di laluinya kemudian berubah menjadi hijau muda yang membuat pelangi dilangit tetap penuh warna setelah hujan airmata.

Selasa, 23 Desember 2008

Di manakah iklan Google harus ditempatkan pada halaman saya?

Lokasi terbaik untuk iklan Google beragam dari halaman ke halaman, tergantung pada konten. Berikut adalah pertanyaan yang harus Anda ajukan kepada diri sendiri saat mempertimbangkan lokasi penempatan iklan:

• Apakah yang ingin dicapai pengguna dengan mengunjungi situs saya?
• Apakah yang mereka lakukan bila melihat halaman tertentu?
• Di manakah kecenderungan fokus perhatian mereka?
• Bagaimana cara menggabungkan iklan ke bidang ini tanpa menghambat pengguna?
• Bagaimana cara menjaga agar halaman tetap terlihat jelas, teratur, dan menarik?

Lokasi tertentu cenderung lebih berhasil dibandingkan yang lain. "Peta antusiasme" ini menunjukkan penempatan ideal pada contoh tata letak halaman. Warna memudar dari oranye tua (performa terbaik) ke kuning muda (performa terburuk). Bila semua hal lain dianggap sama, iklan yang ditempatkan di tampilan atas cenderung berperforma lebih baik dibandingkan dengan tampilan bawah. Iklan yang ditempatkan di dekat konten yang kaya dan bantuan navigasi biasanya berperforma baik, karena pengguna terfokus pada bidang halaman tersebut.

Meskipun peta antusiasme ini berfungsi sebagai panduan penentuan posisi, namun sebaiknya Anda memprioritaskan pengguna saat menentukan lokasi iklan. Pertimbangkan perilaku mereka pada berbagai halaman serta hal yang akan paling bermanfaat dan menarik bagi mereka. Anda akan mengetahui bahwa posisi iklan yang paling optimal pada halaman tertentu tidak selalu seperti yang diperkirakan.

Misalnya, pada halaman tempat orang biasanya membaca artikel, iklan yang ditempatkan tepat di bawah konten editorial cenderung berperforma sangat baik. Setelah membaca, pengguna seolah bertanya pada diri sendiri, "Apakah yang dapat saya lakukan selanjutnya?" Iklan yang ditargetkan dengan tepat dapat menjawab pertanyaan tersebut bagi pengguna.

Tips untuk webmaster forum dan blogger: Lihat tips khusus kami tentang penempatan iklan di situs forum dan blog. ( m.suyanto )

10 tip for Students Become Entrepreneurs unadorned

entrepreneurship.gifMas facts taken from this site, during the course I think we as students had started their training. I did so pinginnya passed directly to independent companies make their own aliases. What I do. (Mary, Peterborough)

I am helpless kupret gold, students informatics techniques coding ability, but weak. If you create a design-life bearable gold, and photoshop coreldraw that peganganku each day. I dream of their own sensitive business, just what I think and what I need to learn now. Help me dong gold. (Irwan, Bandung)

Two questions that often appear when I fill the seminars and workshops on the campuses of entrepreneurship. Questions that we should appreciate because we have a generation of young spirit to live independently and do not depend on the sympathy of others. Many of how I answer, only to students who may still plain and simple, I gave 10 tips as easy as following.
( Selengkapnya )

Malam AMAL & Baksos



Di tenggah-tengah krisis global yang baru saja di alami dunia, banyak dampak yang timbul karenanya. Banyak pemecatan / PHK masal terjadi dimana-mana, tak sedikit pula anak putus sekolah. Di berbagai daerah bermunculan permasalah social

Sebagai generasi muda yang menjadi harapan bangsa, sebuah komunitas kelas Sistem Informasi 5A yang mereka beri nama AKSIS PRO STMIK AMIKOM menggelar sebuah acara MALAM AMAL dan BAKSOS. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keakraban antar kelas dan antara angkatan dengan membantu permasalahan social yang ada di sekitar.

Dengan kerja keras selama 3 pekan, mereka mempu menggumpulkan dana untuk Baksos sebanyak Rp. 856.000,00 yang nantinya akan di salurkan ke sebuah panti yang berada di Giritirto, purwosari, gunung kidul. Dari berbagai usaha untuk mendapatkan dana tersebut salah satunya dengan penjualan pakaian bekas pantas pakai. Ide ini muncul dari kesadaran hati yang peka terhadap permasalahan social yang ada.

Dari kegiatan semacam inilah handaknya kita mulai menyadarinya, dimana kita yang biasanya hanya bersenang-senang, berfoya – foya menghamburkan uang, tetapi teman-teman kita berjuang keras untuk membantu saudara kita yang sedang di landa berbagai permasalahan social. Yang tanpa kita sadari mereka menunggu kehadiran kita untuk meringankan beben mereka. Buat temen-temen AKSIS PRO, selamat atas kesuksesan acaranya, dan terima kasih karena kalian telah rela bekerja keras untuk meringankan beban saudara kita. /Pangeran

Wajah Tak berdosa hahahahaha 2

Wajah Tak berdosa hahahahaha

Koma 12

Koma 12

Koma 11

Koma 10

Koma 9

Koma 8

Koma 7

Koma 6

Koma 5

Koma 4

Koma 3

Koma2

Koma 1

Dokument Pangeran

Anak Divisi Photografi Hunting malem di Beteng Vredebrug

Senin, 15 Desember 2008

KOMA Makrab

Makrab KOMA ( KOMA Ngakrab )
Komunitas Multimedia AMIKOM ( KOMA ) kini bertambah keanggotaanya setelah para tamu KOMA di lantik menjadi anggota pada tanggal 13 Desember 2008.



Buat Koma Selamat ya kini keluarga kalian bertambah, dan buat seniornya selamat juga adek kaliah telah lahir. semoga karya2 Multimedia kalian lebih banyak dengan ide2 ide baru kalian.






Meeting Redaksi Kampus Kita

Rapat Redaksi di Basement gedung 2.

Sabtu, 06 Desember 2008

TEORI DASAR FOTOGRAFI

Tulisan ini merupakan saduran dari artikel di photosecrets.com, aku menyukainya dan lebih suka membacanya dalam bahasa sendiri, dengan gaya sendiri. Awalnya aku publikasikan di thread forum, namun untuk kemaslahatan bersama aku pindahkan ke halaman artikel. Mudah-mudahan bermanfaat, khususnya bagiku dan pemula lainnya, dan bagi para senior yang fotonya tentu bagus-bagus, aku minta maaf, karena sebagian rahasia anda menjadi tidak rahasia lagi. Tetapi tentu saja, tanpa latihan dan usaha yang gigih, artikel ini hanya akan menjadi kisah nyata yang biasa kita baca di surat kabar.

Kita punya teman bernama fotografi, teman sempurna dalam berpergian, dinas ke daerah, ziarah, piknik, mudik atau mendaki bukit. Fotografi bikin kita percaya diri jelajahi tempat yang kita kunjungi, orang-orang yang kita jumpai; fotografi bikin perjalanan jadi lebih berarti, dan bersamanya kita nikmati asyiknya mencintai seni. Fotografi membuat kita lebih bersyukur atas anugerah penglihatan dan kesempatan melihat tanda-tanda keagungan Ilahi. Nikmat yang tak dapat diukur dan ditakar.

Fotografi menjadi alasan kuat untuk aktivitas kita, pergi mengunjungi berbagai tempat yang sebelumnya tak punya niat, pulang telat, membeli alat, dst. Hasrat membara untuk dapatkan bidikan yang mantap mendorong kita bersusah payah mengeksplore sebuah tempat hingga semak belukar, memutar-mutari apa yang akan kita ambil gambarnya, mencari-cari sudut pengambilan untuk menemukan keunikan dan keindahan yang tak terlupakan, kadang pencarian ini juga beresiko fatal jika tidak dilakukan dengan hati-hati dan perhitungan nalar.

Menemukan viewpoint terbaik adalah perisitiwa besar, jantung anda berdebar, lama mata anda menatapnya dengan berbinar, anda mungkin berpikir, apakah ini waktu yang tepat untuk mengambil gambar, anda mungkin akan mendirikan tenda dan menunggu moment terbaik dari waktu ke waktu, dari fajar hingga asar, dari Maret hingga Desember. Anda menjadi seorang yang ulet dan sabar.

Ketika anda menekan shutter release, anda mengikat sebuah jalinan pribadi yang manis dengan tempat dan orang-orangnya. Anda di sana . Fotografi melindungi kenangan perjumpaan anda dengan apa yang ada di dalamnya. Lalu kita perlihatkan kepada yang lain tentang tempat dan suasana yang menarik di mana kita pernah di sana , pemandangan yang menakjubkan, orang-orang yang mengagumkan. Jiwa anda pun tergambar.

Gambar-gambar suka mempengaruhi pikiran kita, suka menggoda kita, memaksa kita untuk bermain di dalamnya atau berimajinasi dengannya. Foto-foto yang kita buat dapat mendorong orang lain untuk ingin mengalami sendiri keindahan atau keasyikan yang disajikan foto tersebut. Tentu saja, foto pemandangan yang indah dan model yang seksi akan membangkitkan keinginan dan imajinasi yang berbeda. Keinginan yang timbul tanpa sadar.

Siapa saja bisa menjadi anggota fotografer.net. Artinya siapa saja bisa memotret. Dengan tambahan pikiran kreatif dan usaha yang tak kenal surut, anda dapat menciptakan gambar hebat yang menunjukkan kreasi dan interpretasi anda terhadap apa yang anda lihat dan jepret. Memang kecepatan dan percepatan pencapaian tiap orang akan berbeda, satu bisa terkejar yang lain, tetapi tak apa itu wajar. Tak usah gusar.

Untungnya, bagus tak perlu mahal, foto bagus bisa dibuat dengan peralatan minimalis dan sedikit pengetahuan data teknis. Rahasianya adalah melihat secara artistik dan kritis. The art of seeing. Bisikanlah pertanyaan ini di dalam hati: Apa yang saya lihat, dan bagaimana saya melihatnya? Sebuah foto bagus punya kualitas yang menunjukkan keahlian, rasa seni, ketertarikan, dan kepribadian dari fotografernya. Maka kita bisa tahu foto bagus siapa. Tapi tak bisa tahu foto jelek siapa, tanya kenapa?

Apa yang Membuat Foto Bagus?
Foto bagus adalah foto yang berisi pesan. Pesan bisa berupa pernyataan (Inilah Danau Toba), kesan (Suasana Senja di Danau Toba), atau ungkapan emosi (Jatuh Cinta di Danau Toba). Pesan yang bagusadalah pesan yang jelas, tegas dan efektif. Tapi bagaimana?

Pesan butuh sebuah subjek. Tentang apa yang ingin anda sampaikan. Itu bisa saja berupa seorang yang anda kenal, pemandangan, atau bentuk-bentuk abstrak. Subjek adalah pusat POI dan biasanya ditempatkan di foreground. Lalu kita menyusun pesan dengan memasukkan bagian kedua, yakni context, seringkali berupa background. Context memberikan relevansi, keberadaan, lokasi subjek, atau minat lainnya. Pesan adalah kombinasi dua elemen, subjek dan context, foreground dan background yang menceriterakan pesan tersebut.

Seperti pentingnya mengetahui apa saja yang perlu dimasukkan ke dalam pesan, kita juga perlu tahu apa yang tak perlu dimasukkan ke dalam pesan. Apasaja yang bukan bagian dari subject atau context dari pesan yang kita buat, maka itu hanyalah duri atau beling yang mengganggu, menggores-gores foto dan membuat pesan kita menjadi tidak jelas. Jadi kurangi bagian-bagian yang tidak relevan di sekitar POI biasanya dengan beringsut lebih dekat ke arah subject, atau berpindah untuk mendapatkan viewpoint yang lebih baik dan membuat bidikan yang jelas dan bersih. Seorang pelukis menciptakan seni dengan penambahan menambahkan apa yang dia lukis sementara fotografer menciptakan seni dengan pengurangan mengurangi bagian-bagian yang tidak perlu.
Resep untuk sebuah foto yang bagus adalah: "Sebuah latar depan, sebuah latar belakang, dan tidak ada yang lain."

Apa yang Membuat Foto Luar Biasa?
Foto luar biasa langsung memukau mata. Sementara pepatah bilang: picture may say a thousand words , maka foto luar biasa hanya mengatakan satu kata saja: Wow!

Foto luar biasa adalah karya seni. Ia merekam semangat dari subjek dan membangkitkan emosi. Bob Krist menyebutnya The Spirit of Place. Anda juga dapat menggunakan trik-trik gamblang untuk membuat terpesona pengunjung galeri foto anda. Mari kita lihat bagaimana caranya.

Sebuah gambar adalah sebuah taman bermain, terdapat tempat-tempat di mana mata kita mengembara dan mengamati, juga ruang di mana mata kita beristirahat dan relaks. Ketika kita pertama melihat sesuatu, kita bersikap untuk tidak terpengaruh. Mata kita lalu secara alami menemukan cahaya, area terang, dan mencari orang, biasanya pada mata dan mulutnya. Apakah kita tahu orang yang ada di dalam gambar? Apa yang mereka rasakan dan bagaimana hal tersebut berhubungan dengan kita? Apakah mereka tergambar memperhatikan pada sesuatu? Jika begitu, apakah kita mengenalinya (sebuah bangunan, sebuah landmark) dan seperti apa ia? Tentang apakah gambar tersebut? Apa subjek atau tujuan utamanya? Seberapa besar subjeknya? Kita menentukan skala dengan membandingkan elemen-elemen dengan sesuatu yang kita ketahui ukurannya, seperti orang, binatang, atau mobil. Sekali kita selesai mengamati orang dan elemen-elemen yang berkaitan, kita melanjutkan perhatian kita ke elemen-elemen yang lebih abstrak.

Pertama kita memperhatikan warna atau tone subjek. Merah membara, biru nan tenang, hijau natural, hitam mencekam. Lalu kita melihat bentuk. Kurva lembut, sudut kaku, garis-garis yang menyapu. Bagaimana cahaya mengenai subjek memberikan bayangan halus bentuk tiga dimensinya. Anda, sebagai fotografer, dapat memanipulasi ini semua dengan mencari terang dan gelap, menggeser intensitas dari tone dan hue. Bagaimana mata terseret ke dalam gambar?

Bentuk membimbing kita pada tekstur, bagaimana subjek terasa dalam sentuhan. Lembutkah ia, haluskah ia, keras atau kasar? Apakah memiliki karakter dan kehangatan? Cara elemen-elemen disejajarkan dan dipengaruhi oleh cahaya yang sama, membuat kita mempertimbangkan kualitas dan keterkaitan mereka. Keseimbangan menuntun mata kita dari satu elemen ke elemen yang lain, meneliti kesatuannya, kontras, dan detailnya, setiap item menambah keasyikan ke item berikutnya. Apa keterkaitan satu sama lain dari semuanya itu?

Sebagai seniman, anda dihadapkan pada pilihan yang akan mengungkap sense of the art anda. Komposisi secara keseluruhan, proporsi layout, penyajian elemen-elemen lain yang penting, anda dapat menentukan feature mana yang anda butuhkan, dan apa yang terbaik untuk menegaskan pesan anda. Resep untuk foto luar biasa adalah:

Pertimbangkan bagaimana elemen-elemen berkaitan secara keseluruhan.




Apa yang Membuat Foto Eye-Catching?
Kembali kepada sifat eye-catching dari foto luar biasa, berikut rahasianya, 4 kunci saja: kesederhanaan, warna, cahaya dan kedalaman.

Kesederhanaan : Kesederhanaan dalam seni juga dikenal dengan sebutan visual economy , yakni mengeliminasi semua elemen atau detail yang tidak perlu yang tidak ada kontribusinya pada semangat komposisi secara keseluruhan.
Kesederhanaan dapat dicapai dengan beberapa cara:
• kurangilah jumlah dan tipe objek yang akan dibidik
• memotret lebih dekat pada subjek, atau zooming bila lensanya bisa di-zoom
• anda bisa juga menghilangkan elemen-elemen yang tidak perlu melalui jalur photoshop

Warna : Untuk menciptakan dampak pada foto anda adalah dengan mencari corak warna yang menonjol. Merahnya bunga, birunya langit, kuningnya senja, atau hijaunya dedaunan. Sekali lagi, kesederhanaan adalah kunci, cobalah untuk mengurangi jumlah dan tipe warna dalam bidikan anda untuk lebih memberikan dampak. Secara umum, sebuah foto sebaiknya hanya memiliki satu subjek utama dan satu warna utama. Konsentrasikan hanya pada satu dari tiga warna primer: merah, biru atau kuning. Tiga warna dominan ini sangat baik diseimbangkan dengan warna-warna komplemennya, yaitu: merah dengan hijau, biru dengan oranye, dan kuning dengan ungu.
Ada beberapa cara untuk menonjolkan warna, pertama adalah dengan menggunakan filter polarizer. Cara yang kedua dengan membatasi range gelap ke terang. Singkirkan area yang terlalu gelap atau terlalu terang dibandingkan dengan subjek utama anda. Cara ketiga dengan menggunakan slide film Velvia. Cara keempat: pilih waktu terbaik sesuai dengan maksud foto anda:
jam 5 : Fajar : warna pink, cahaya yang sangat halus dan kabut tipis untuk danau, sungai dan pemandangan.
jam 6 : Sunrise : Cahaya renyah, keemasan. Pas untuk subjek-subjek menghadap timur.
jam 10 - 14 : Tengah hari : tidak cocok untuk pemandangan dan motret orang, tetapi bagus untuk motret gedung-gedung dan monumen. Warna-warna bangunan dan detailnya terekam sangat baik.
jam 14 - 16 : Sore hari : Langit biru dengan polarizer.
jam 16 - 18 : Senja hari : Cahaya yang hangat, keemasan. Pas untuk subjek-subjek menghadap barat. Waktu terbaik untuk landscape dan orang, khususnya satu jam sebelum sunset.
jam 18� 18.30 : Sunset : Langit yang indah, mulai 10 menit sebelum sunset sampai 10 menit sesudahnya.
jam 18.30 - 19.30 : Magrib : Foto malam yang indah, lampu-lampu sudah bernyalaan sedangkan langit masih nampak keunguan.

Cahaya : Pencahayaan yang baik seringkali menjadi kunci foto-foto juara. Penggunaan cahaya siang hari secara efektif dapat juga memperbaiki foto anda. Untuk mencapai foto seindah di National Geographic, fotolah ketika cahaya berwarna keemasan muncul sesudah sunrise dan sebelum sunset, sering disebut magic hours di kalangan fotografer. Coba lihat lagi rincian dari waktu-waktu terbaik di atas.
Kedalaman : Sertakan rasa kedalaman pada foto anda. Kedalaman dapat dicapai dengan pengaturan DOF, penempatan elemen-elemen di dalam foto, dan pencahayaan.
Mudah-mudahan, dengan mengamalkan penjelasan-penjelasan yang ada di dalam artikel ini, aku dan rekan-rekan yang lain bisa membuat foto yang lebih baik. Aamien.

Sejarah Fotografi, Sejarah Teknologi

FOTOGRAFI secara umum baru dikenal sekitar 150 tahun lalu. Ini kalau kita membicarakan fotografi yang menyangkut teknologi. Namun, kalau kita membicarakan masalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari peran cahaya, sejarah fotografi sangatlah panjang. Dari yang bisa dicatat saja, setidaknya "fotografi" sudah tercatat sebelum Masehi.
DALAM buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang, maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi.
Kemudian, pada abad ke-10 Masehi, seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham menemukan fenomena yang sama pada tenda miliknya yang bolong. Hanya sebatas itu informasi yang masih bisa kita gali seputar sejarah awal fotografi karena keterbatasan catatan sejarah. Bisa dimaklumi, di masa lalu informasi tertulis adalah sesuatu yang amat jarang.
Demikianlah, fotografi lalu tercatat dimulai resmi pada abad ke-19 dan lalu terpacu bersama kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya. Adalah tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Pada tahun itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Penemu fotografi dengan pelat logam, Louis Jacques Mande Daguerre, sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Tapi, Pemerintah Perancis, dengan dilandasi berbagai pemikiran politik, berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma. Maka, saat itu manual asli Daguerre lalu menyebar ke seluruh dunia walau diterima dengan setengah hati akibat rumitnya kerja yang harus dilakukan.
Meskipun tahun 1839 secara resmi dicanangkan sebagai tahun awal fotografi, yaitu fotografi resmi diakui sebagai sebuah teknologi temuan yang baru, sebenarnya foto-foto telah tercipta beberapa tahun sebelumnya. Sebenarnya, temuan Daguerre bukanlah murni temuannya sendiri. Seorang
peneliti Perancis lain, Joseph Nicephore Niepce, pada tahun 1826 sudah menghasilkan sebuah foto yang kemudian dikenal sebagai foto pertama
dalam sejarah manusia. Foto yang berjudul View from Window at Gras itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS. Niepce membuat foto dengan melapisi pelat logam dengan sebuah senyawa buatannya. Pelat logam itu lalu disinari dalam kamera obscura sampai beberapa jam sampai tercipta imaji.
Metode Niepce ini sulit diterima orang karena lama penyinaran dengan kamera obscura bisa sampai tiga hari. Pada tahun 1827, Daguerre mendekati Niepce untuk menyempurnakan temuan itu. Dua tahun kemudian, Daguerre dan Niepce resmi bekerja sama mengembangkan temuan yang lalu disebut heliografi. Dalam bahasa Yunani, helios adalah matahari dan graphos adalah menulis. Karena Niepce meninggal pada tahun 1833, Daguerre kemudian bekerja sendiri sampai enam tahun kemudian hasil kerjanya itu diumumkan ke seluruh dunia.
FOTOGRAFI kemudian berkembang dengan sangat cepat. Tidak semata heliografi lagi karena cahaya apa pun kemudian bisa dipakai, tidak semata cahaya matahari. Penemuan cahaya buatan dalam bentuk lampu kilat pun telah menjadi sebuah aliran tersendiri dalam fotografi. Cahaya yang dinamai sinar-X kemudian membuat fotografi menjadi berguna dalam bidang kedokteran. Pada tahun 1901, seorang peneliti bernama Conrad Rontgen menemukan
pemanfaatan sinar-X untuk pemotretan tembus pandang. Temuannya ini lalu mendapat Hadiah Nobel dan peralatan yang dipakai kemudian dinamai
peralatan rontgen.
Cahaya buatan manusia dalam bentuk lampu sorot dan juga lampu kilat (blits) kemudian juga menggiring fotografi ke beberapa ranah lain. Pada tahun 1940, Dr Harold Edgerton yang dibantu Gjon Mili menemukan lampu yang bisa menyala-mati berkali-kali dalam hitungan sepersekian detik. Lampu yang lalu disebut strobo ini berguna untuk mengamati gerakan yang cepat. Foto atlet loncat indah yang sedang bersalto, misalnya, bisa difoto dengan strobo sehingga menghasilkan rangkaian gambar pada sebuah bingkai gambar saja.
Demikian pula penemuan film inframerah yang membantu berbagai penelitian. Kabut yang tidak tembus oleh cahaya biasa bisa tembus dengan sinar inframerah. Tidaklah heran, fotografi inframerah banyak dipakai untuk pemotretan udara ke daerah-daerah yang banyak tertutup kabut.
Kemajuan Pesat
KEMAJUAN teknologi memang memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar mesin jahit hanya bisa menghasilkan gambar yang
tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.
Temuan teknologi makin maju sejalan dengan masuknya fotografi ke dunia jurnalistik. Karena belum bisa membawa foto ke dalam proses cetak,
surat kabar mula-mula menyalin foto ke dalam gambar tangan. Dan surat kabar pertama yang memuat gambar sebagai berita adalah The Daily
Graphic pada 16 April 1877. Gambar berita pertama dalam surat kabar itu adalah sebuah peristiwa kebakaran.
Kemudian, ditemukanlah proses cetak half tone pada tahun 1880 yang memungkinkan foto dibawa ke dalam surat kabar. Foto pertama di surat kabar adalah foto tambang pengeboran minyak Shantytown yang muncul di surat kabar New York Daily Graphic di Amerika Serikat tanggal 4 Maret 1880. Foto itu adalah karya Henry J Newton. Banyak cabang kemajuan fotografi yang terjadi, tetapi banyak yang mati di tengah jalan. Foto Polaroid yang ditemukan Edwin Land, umpamanya, pasti sudah tidak dilirik orang lagi karena kini foto digital juga sudah nyaris langsung jadi. Juga temuan seperti format film APSS (tahun 1996) yang langsung mati suri karena teknologi digital langsung masuk menggeser semuanya. Bagaimana pun, fotografi adalah bagian penting dari kebudayaan manusia.(ARBAIN RAMBEY)

Wortel, Telur dan Kopi.

Seorang anak perempuan mengeluh pada sang ayah tentang kehidupannya yang sangat berat. Ia tak tahu lagi apa yang harus dilakukan dan bermaksud untuk menyerah. Ia merasa capai untuk terus berjuang dan berjuang. Bila satu persoalan telah teratasi, maka persoalan yang lain muncul.
Lalu, ayahnya yang seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air kemudian menaruh ketiganya di atas api. Segera air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama dimasukkannya beberapa wortel Ke dalam panci kedua dimasukkannya beberapa butir telur. Dan, pada panci terakhir dimasukkannya biji-biji kopi. Lalu dibiarkannya ketiga panci itu beberapa saat tanpa berkata sepatah kata.
Sang anak perempuan mengatupkan mulutnya dan menunggu dengan tidak sabar. Ia keheranan melihat apa yang dikerjakan ayahnya. Setelah sekitar dua puluh menit, ayahnya mematikan kompor. Diambilnya wortel-wortel dan diletakkannya dalam mangkok. Diambilnya pula telur-telur dan ditaruhnya di dalam mangkok. Kemudian dituangkannya juga kopi ke dalam cangkir. Segera sesudah itu ia berbalik kepada putrinya, dan bertanya: "Sayangku, apa yang kaulihat?"
"Wortel, telur, dan kopi," jawab anaknya.
Sang ayah membawa anaknya mendekat dan memintanya meraba wortel. Ia melakukannya dan mendapati wortel-wortel itu terasa lembut. Kemudian sang ayah meminta anaknya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah mengupas kulitnya si anak mendapatkan telur matang yang keras. Yang terakhir sang ayah meminta anaknya menghirup kopi. Ia tersenyum saat mencium aroma kopi yang harum. Dengan rendah hati ia bertanya "Apa artinya, bapa?"
Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda telah merasakan penderitaan yang sama, yakni air yang mendidih, tetapi reaksi masing-masing berbeda. Wortel yang kuat, keras, dan tegar, ternyata setelah dimasak dalam air mendidih menjadi lembut dan lemah. Telur yang rapuh, hanya memiliki kulit luar tipis yang melindungi cairan di dalamnya. Namun setelah dimasak dalam air mendidih, cairan yang di dalam itu menjadi keras. Sedangkan biji-biji kopi sangat unik. Setelah dimasak dalam air mendidih, kopi itu mengubah air tawar menjadi enak.
"Yang mana engkau, anakku?" sang ayah bertanya.
"Ketika penderitaan mengetuk pintu hidupmu, bagaimana reaksimu? Apakah engkau wortel, telur, atau kopi?" Bagaimana dengan ANDA, sobat?
Apakah Anda seperti sebuah wortel, yang kelihatan keras, tetapi saat berhadapan dengan kepedihan dan penderitaan menjadi lembek, lemah, dan kehilangan kekuatan?
Apakah Anda seperti telur, yang mulanya berhati penurut? Apakah engkau tadinya berjiwa lembut, tetapi setelah terjadi kematian, perpecahan, perceraian, atau pemecatan, Anda menjadi keras dan kepala batu? Kulit luar Anda memang tetap sama, tetapi apakah Anda menjadi pahit, tegar hati,serta kepala batu?
Atau apakah Anda seperti biji kopi? Kopi mengubah air panas, hal yang membawa kepedihan itu, bahkan pada saat puncaknya ketika mencapai 100ยบ C. Ketika air menjadi panas, rasanya justru menjadi lebih enak. Apabila Anda seperti biji kopi, maka ketika segala hal seolah-olah dalam keadaan yang terburuk sekalipun Anda dapat menjadi lebih baik dan juga membuat suasana di sekitar Anda menjadi lebih baik.
Bagaimana cara Anda menghadapi penderitaan? Apakah seperti wortel, telur, atau biji kopi? Allah Swt tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya.

Recent Comment